Ada banyak jenis alergi yang bisa dialami anak-anak. Tapi, yang paling sering dijumpai adalah alergi terhadap susu sapi.
Apa itu alergi terhadap susu sapi dan kenapa hal ini banyak dialami anak-anak?
Dokter anak konsultan alergi dan imunologi Budi Setiawan mengatakan, alergi susu sapi merupakan respons sistem imun atau kekebalan tubuh yang tidak normal saat anak mengonsumsi susu sapi.
"Respons mereka berlebihan terhadap protein susu sapi. Padahal untuk orang lain, ini [susu sapi] biasa. Tapi, untuk yang alergi bisa muncul berbagai gejala," kata Budi dalam webinar Bicara Gizi Tangani Alergi Susu Sapi yang digelar Nutricia, Selasa (25/6).
Alergi terhadap susu sapi yang dialami anak-anak bisa berdampak terhadap berbagai hal. Mulai dari mengganggu pertumbuhan, perkembangan, hingga kesehatan jika alergi tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, kata Budi, alergi susu sapi juga menjadi alergi makanan yang umum diderita anak, dengan insidensial 2-3 persen di tahun pertama kehidupan.
Alergi susu sapi bisa memberikan berbagai dampak terhadap anak. Dampak bisa semakin parah jika orang tua berpikir alergi bisa hilang tanpa harus dilakukan perawatan dan penanganan yang tepat.
Dalam jangka pendek, dampak ini, kata Budi, bisa berupa rasa tidak nyaman, sulit makan, hingga sulit tidur. Dampak jangka panjangnya mulai dari berat badan tidak optimal, malnutrisi, hingga keterlambatan pertumbuhan.
"Selain itu sifat alergi yang persisten juga bisa meningkatkan risiko perkembangan kondisi atopik lain seperti eksim di kemudian hari," katanya.
ADVERTISEMENT
![]() |
Gejala alergi susu sapi pada anak muncul dalam beragam bentuk. Berikut di antaranya:
- ruam di kulit,
- gatal-gatal,
- diare,
- sulit bernapas dalam kasus parah,
- reaksi alergi anafilaksis.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami alergi susu sapi. Berikut beberapa di antaranya.
Anak yang orang tuanya memiliki alergi makanan memiliki kemungkinan mengalami alergi terhadap susu sapi yang lebih besar.
Kelahiran caesar menyebabkan tertundanya perkembangan bakteri baik di usus. Akibat, terjadi perubahan perkembangan dan sistem daya tubuh si kecil juga menurun.
"Makanya, risiko penyakit alergi bisa tumbuh semakin besar," kata dia.
Anak yang dari hamil hingga dilahirkan terkena paparan asap rokok lebih mudah mengalami alergi. Hal ini terjadi karena ada paparan nikotin yang bisa mengganggu proses tumbuh kembang sel-sel dan imunitas di tubuhnya.
(tst/asr)