Media Asing Soroti Ganjar Pranowo Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo

rds | CNN Indonesia
Rabu, 08 Mei 2024 13:17 WIB
Sejumlah media asing menyoroti Ganjar Pranowo usai kalah dalam pemilihan umum pada Februari lalu.
Sejumlah media asing menyoroti Ganjar Pranowo usai kalah dalam pemilihan umum pada Februari lalu. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah media asing menyoroti Ganjar Pranowo usai kalah dalam pemilihan umum pada Februari lalu.

Media asal Singapura Channel News Asia merilis laporan berjudul "eks calon presiden tak akan gabung koalisi pemerintahan Prabowo" pada Selasa (7/5).

Di paragraf pertama, CNA melaporkan Ganjar menegaskan tak akan bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga mengutip pernyataan Ganjar.

"Pertama, saya ingin menyatakan bahwa saya tidak akan bergabung dengan pemerintahan ini," kata Ganjar di depan tim kampanye di Jakarta, Senin

ADVERTISEMENT

Dia lalu berujar, "Tetapi saya akan tetap menghormati pemerintahan ini. Saya juga ingin terus mengawasi pemerintahan ini."

Dalam acara tersebut, Ganjar juga mengumumkan pembubaran tim sekaligus mengucapkan terima kasih ke seluruh pendukung.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan keputusan untuk menjadi oposisi dianggap sebagai cara paling efektif untuk mengawasi pemerintahan Prabowo, sekaligus mengakui bahwa ada pro dan kontra menjadi bagian atau di luar pemerintahan. .

Prabowo akan dilantik sebagai presiden Indonesia pada tanggal 20 Oktober bersama dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.

Ganjar juga mendesak para pendukung untuk saling menghormati.

"Dengan pendekatan ini, moralitas politik dapat terjaga dan pendekatan politik yang benar bisa ditingkatkan," ujar dia.

Di kesempatan itu, Ganjar juga menegaskan parlemen harus menjadi platform yang tepat untuk membantu memberi pengawasan yang efektif.

Menurut dia, DPR, menjadi saluran tepat dalam menyampaikan kritik.

Mantan cawapres Ganjar, Mahfud MD, juga menegaskan komitmen dia dalam memajukan demokrasi melalui berbagai platform, termasuk melalui partai dan gerakan politik.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini mengatakan, gerakan politik tak hanya berasal dari partai politik, tetapi juga muncul dari masyarakat sipil, organisasi, dan media.

Mahfud saat ini berupaya menghidupkan kembali masyarakat sipil yang pernah berhasil membentuk front persatuan untuk membangun demokrasi di Indonesia.

Dia juga berencana melanjutkan mengajar di universitas untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem hukum saat ini.

Tanpa memberikan rincian spesifik, Mahfud mengatakan bahwa undang-undang tidak boleh dibentuk berdasarkan kepentingan jangka pendek kelompok elit tertentu. Situasi ini harus diperbaiki, tambahnya.

"Saya akan mengawasi masalah hukum ini, terutama di pengadilan karena hukum berkembang melalui proses pembuatan undang-undang, pekerjaan pemerintah sehari-hari, dan di pengadilan," kata Mahfud.

Ini bukan kali pertama Ganjar mengutarakan niat menjadi oposisi. Pada Maret, dia mengatakan enggan menerima tawaran apa pun untuk menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo.

Di Pilpres Februari lalu, Ganjar-Mahfud menempati posisi ketiga dengan perolehan suara lebih dari 16 persen.

Mereka kalah telak dari Prabowo dan Gibran, yang meraih 59 persen suara, serta Anies Baswedan dan pasangannya Muhaimin Iskandar dengan 25 persen suara.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER