Sekelompok tentara Rusia mengaku dikurung selama dua hari di sebuah ruangan, karena menolak perintah komandan untuk ikut bertempur di Ukraina.
"Kami dikurung di lubang ini karena menolak untuk pergi ke 'garis nol'. Kami telah duduk selama dua hari di sini," kata seorang tentara dalam video yang beredar di media sosial, seperti dikutip Newsweek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Garis nol" adalah istilah yang digunakan oleh tentara Rusia untuk menyebut garis depan medan perang.
Dalam video yang belum diverifikasi itu, satu dari delapan tentara terlihat terkunci di dalam tempat mirip ruang bawah tanah di lokasi yang dirahasiakan. Mereka mengaku sudah bertugas selama sembilan bulan, tanpa diberi waktu cuti.
ADVERTISEMENT
"Ada yang sudah mengabdi kurang dari setahun tapi sudah dua kali cuti. Tapi kami di sini bertugas selama sembilan bulan, tidak ada cuti," ujar seorang tentara di video itu.
Dia menambakan, "Kami tidak punya kendaraan. Tidak ada radio komunikasi. Kami dilempar seperti anjing, senapan melawan tank."
Hingga kini Kementerian Pertahanan Rusia belum memberi komentar perihal video tersebut.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, muncul laporan banyak tentara Rusia mengalami kelelahan. Tak hanya dari tentara biasa, laporan serupa juga datang dari para komandan dan pejabat militer Rusia.
Baru-baru ini seorang jenderal top Rusia, Ivan Popov, dipecat dari jabatan karena menuding Kemhan Rusia mengkhianati militer karena tidak memberi dukungan dan peralatan memadai.
Pemecatan Popov muncul usai ia mempertanyakan tidak adanya stasiun pengintaian artileri dan kematian massal serta luka-luka yang dialami para prajurit Rusia di Ukraina.
(dna/dan)