Komunitas penggemar K-Pop yang juga aktivis iklim, Kpop4Planet, menilai bahwa keputusan Hyundai untuk berhenti membeli alumunium dari proyek Adaro sebagai kemenangan.
Dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (3/4), Nurul Sarifah selaku campaigner Kpop4Planet menyebut pihaknya akan terus mengawasi langkah perusahaan otomotif Korea Selatan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami, bersama penggemar K-pop yang peduli terhadap iklim dan masa depan kita semua, akan terus mengawasi langkah Hyundai dalam pengadaan bahan baku," kata Nurul.
"Untuk melihat apakah perusahaan tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan komitmen netral karbon, juga untuk meningkatkan transparansi di seluruh rantai pengadaannya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Jika perusahaan ingin bisnisnya bertahan, aksi iklim harus terjadi sekarang. Menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke energi terbarukan, terutama surya dan angin, adalah satu-satunya pilihan untuk tetap memperoleh konsumen di masa mendatang," kata Nurul.
Kpop4Planet merupakan komunitas penggemar K-Pop yang didirikan pada 2021 dan diklaim bekerja sama dan berisi dari berbagai fandom idol serta grup K-Pop yang memiliki kepedulian terhadap masalah iklim juga lingkungan.
Kampanye Kpop4Planet menentang kerja sama Hyundai dengan Adaro ini pertama kali muncul pada 28 Maret 2023 dan sempat viral di media sosial.
Setidaknya sebanyak 10 ribu kpoer pun menandatangani petisi meminta Hyundai mundur dari perjanjian yang berkaitan dengan proyek pembangunan PLTU batu bara sebesar 1,1 GW di Kalimantan Utara.
Dalam menggerakkan massa, Kpop4Planet juga mengajak ARMY lantaran grup idola mereka, BTS, merupakan brand ambassador mobil listrik Ioniq EV milik Hyundai.
Ketua Komunitas BTS ARMY Indonesia (Amino), Shifra Lushka kini mengatakan dirinya mengapresiasi solidaritas para ARMY dalam mendukung kampanye tersebut.
"Kami berharap Hyundai akan melanjutkan kolaborasinya dengan BTS, mendorong kendaraan listrik yang benar-benar berkelanjutan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil yang membahayakan bumi kita dalam produksinya." kata Lushka.
Mereka bukan cuma membuat petisi. Pada aksi di Hyundai Motorstudio pada 2023, komunitas ini mengirim petisi dan surat terbuka dari Kpopers ke Kantor Pusat Hyundai di Korea Selatan.
Pada 3 April 2024 seperti diberitakan Reuters, Hyundai Motor mengatakan bahwa perusahaan otomotif itu telah mengakhiri MoU tidak mengikat dengan Adaro pada akhir 2023. Sejak itu, kedua perusahaan telah memutuskan untuk menjajaki peluang-peluang lain secara independen.
Direktur Adaro Minerals Wito Krisnahadi juga mengonfirmasi bahwa kedua perusahaan telah memutuskan untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut setelah masa berlakunya habis.
(Tim/end)