Apa itu Sesar Lembang?
Tidur Panjang Sesar Lembang
Seperti apa bentuknya?
Tidur Panjang Sesar Lembang
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/graph_1a.png)
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/graph_1b.png)
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/graph_1a-mobile.png)
Sisi Barat
Semakin landai.
Berada di kawasan lembah yang saat ini sebagian besar didominasi areal persawahan dan rumah warga.
Melewati tol Cipularang, rel kereta Jakarta-Bandung dan proyek kereta cepat Jakarta Bandung.
Terbentuk 27 ribu tahun lalu.
Sisi Timur
Lereng mencuat dengan kecuraman hingga 40°.
Karena menyerupai dinding raksasa, menjadi salah satu daya tarik wisata di kota Bandung.
Terdapat berbagai lokasi wisata seperti Tebing Karaton, The Lodge, Maribaya Hot Spring, Gunung Batu, hingga Bukit Bintang.
Terbentuk 100 ribu tahun lalu.
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/photos/low/img_potentional.jpg)
Bukti Sesar Lembang Aktif
Tidur Panjang Sesar Lembang
Sebelum terjadi pergeseran
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/illustration2a.png)
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/illustration2b.png)
Bukti pergeseran sesar Lembang terlihat dari sungai-sungai besar seperti Cimeta, Cihideung, Cimahi, dan Cikapundung.
Sesudah terjadi pergeseran
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/illustration3a.png)
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/illustration3b.png)
Besar pergeseran berbeda tergantung umur sungai. Semakin tua, maka merekam kejadian pergeseran yang lebih lama.
Mengapa sesar lembang bergerak?
Tidur Panjang Sesar Lembang
Riwayat Gempa
Tidur Panjang Sesar Lembang
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/volcanograph.png)
Potensi Kerugian Gempa
Tidur Panjang Sesar Lembang
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/illustration1a.png)
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/illustration1b.png)
Pergerakan Sesar Lembang sebenarnya tidak seaktif sesar-sesar lainnya di Indonesia, seperti di Sumatera atau Sulawesi.
Namun, lokasinya yang dekat dengan kawasan padat penduduk di Bandung Raya bisa membahayakan lebih dari 8 juta warga yang tinggal di wilayah tersebut.
Apalagi, Bandung Raya terletak di Cekungan Bandung yang dulunya merupakan danau purba, sehingga lapisan tanahnya masih didominasi tanah lunak seperti lempung.
Goncangan gempa akan mudah diamplifikasi di wilayah Cekungan Bandung sehingga warga perlu mengantisipasi dengan membuat struktur bangunan yang sesuai dengan rencana mitigasi bencana.
Jumlah penduduk di sekitar sesar lembang
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/high/map2.png)
![](https://www.cnnindonesia.com/longform/teknologi/20210713/pijar-tidur-panjang-sesar-lembang/assets/img/graphics/low/map1.png)
-
1
Kab. Bandung
3,83 Juta Jiwa
-
2
Kota Bandung
2,5 Juta
-
3
Kab. Sumedang
2,5 Juta
-
4
Kab. Bandung Barat
1,7 Juta
-
5
Kota Cimahi
625 Ribu
Potensi Kerugian Ekonomi
Menurut data BPS 2019, Kota Bandung (13,48%) merupakan ekonomi kedua terbesar di Jawa Barat setelah Kabupaten Bekasi (15,27%). Selain itu, Kota Bandung juga jadi pusat pemerintahan dengan status ibukota Jawa Barat, sehingga menjadi tempat banyak bangunan vital pemerintahan.
Jawa Barat juga pusat ekonomi kedua terbesar di Indonesia setelah DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian M. Haikal Sedayo (ITB), gempa 6,8 M bakal menimbulkan kerugian rata-rata Rp61 Triliun dengan standar deviasi +/- Rp20,93 triliun.