Tidur Panjang

Setiap tahun, belasan hingga puluhan ribuan gempa mengguncang bumi dengan kekuatannya masing-masing. Ada yang hanya menimbulkan guncangan ringan, dan ada yang punya kekuatan mematikan.
Gempa ini terjadi, salah-satunya karena lempengan-lempengan yang membentuk kulit luar permukaan Bumi terus bergerak satu-sama lain. Entah itu saling menumbuk, bergeser, atau memisah.
Di Indonesia, salah satu yang diwaspadai adalah Sesar Lembang. Pada awal 2021, warga Bandung Raya sempat dihebohkan hoaks bahwa tahun ini akan muncul gempa dahsyat karena Sesar Lembang.
Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa teknologi saat ini hanya bisa mendeteksi pergerakan lempeng, tapi tidak bisa mengetahui pasti kapan gempa terjadi.
Apa itu Sesar Lembang?
Tidur Panjang Sesar Lembang
Sesar Aktif
Lokasi
Panjang
Patahan
Area
Titik Wisata
Seperti apa bentuknya?
Tidur Panjang Sesar Lembang
Sisi Barat

Semakin landai.

Berada di kawasan lembah yang saat ini sebagian besar didominasi areal persawahan dan rumah warga.

Melewati tol Cipularang, rel kereta Jakarta-Bandung dan proyek kereta cepat Jakarta Bandung.

Terbentuk 27 ribu tahun lalu.

Sisi Timur

Lereng mencuat dengan kecuraman hingga 40°.

Karena menyerupai dinding raksasa, menjadi salah satu daya tarik wisata di kota Bandung.

Terdapat berbagai lokasi wisata seperti Tebing Karaton, The Lodge, Maribaya Hot Spring, Gunung Batu, hingga Bukit Bintang.

Terbentuk 100 ribu tahun lalu.

ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Foto udara Gunung Batu yang terletak di sisi timur Sesar Lembang, di Pasirwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Bukti Sesar Lembang Aktif
Tidur Panjang Sesar Lembang
Sebelum terjadi pergeseran

Bukti pergeseran sesar Lembang terlihat dari sungai-sungai besar seperti Cimeta, Cihideung, Cimahi, dan Cikapundung.

Sesudah terjadi pergeseran

Besar pergeseran berbeda tergantung umur sungai. Semakin tua, maka merekam kejadian pergeseran yang lebih lama.

Mengapa sesar lembang bergerak?
Tidur Panjang Sesar Lembang
Riwayat Gempa
Tidur Panjang Sesar Lembang
1450-1460

Kajian paleoseismologi (studi tentang kejadian gempa di masa lalu) ditemukan Sesar Lembang pernah melepaskan energi besar pada abad 15.

1963

BMKG mulai memasang dan mengoperasikan Seismograph WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network) di Lembang.

28 Agu 2011

Terjadi gempa dengan magnitudo 3,3 dengan kedalaman yang sangat dangkal. 384 rumah rusak di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

14 & 18 Mei 2017

Terjadi gempa 2,8 dan 2,9 yang tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Potensi Kerugian Gempa
Tidur Panjang Sesar Lembang

Pergerakan Sesar Lembang sebenarnya tidak seaktif sesar-sesar lainnya di Indonesia, seperti di Sumatera atau Sulawesi.

Namun, lokasinya yang dekat dengan kawasan padat penduduk di Bandung Raya bisa membahayakan lebih dari 8 juta warga yang tinggal di wilayah tersebut.

Apalagi, Bandung Raya terletak di Cekungan Bandung yang dulunya merupakan danau purba, sehingga lapisan tanahnya masih didominasi tanah lunak seperti lempung.

Goncangan gempa akan mudah diamplifikasi di wilayah Cekungan Bandung sehingga warga perlu mengantisipasi dengan membuat struktur bangunan yang sesuai dengan rencana mitigasi bencana.

Jumlah penduduk di sekitar sesar lembang
  • 1

    Kab. Bandung
    3,83 Juta Jiwa
  • 2

    Kota Bandung
    2,5 Juta
  • 3

    Kab. Sumedang
    2,5 Juta
  • 4

    Kab. Bandung Barat
    1,7 Juta
  • 5

    Kota Cimahi
    625 Ribu
Potensi Kerugian Ekonomi

Menurut data BPS 2019, Kota Bandung (13,48%) merupakan ekonomi kedua terbesar di Jawa Barat setelah Kabupaten Bekasi (15,27%). Selain itu, Kota Bandung juga jadi pusat pemerintahan dengan status ibukota Jawa Barat, sehingga menjadi tempat banyak bangunan vital pemerintahan.

Jawa Barat juga pusat ekonomi kedua terbesar di Indonesia setelah DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian M. Haikal Sedayo (ITB), gempa 6,8 M bakal menimbulkan kerugian rata-rata Rp61 Triliun dengan standar deviasi +/- Rp20,93 triliun.