“A Dandy is a clothes-wearing Man, a Man whose trade, office and existence consists in the wearing of Clothes. Every faculty of his soul, spirit, purse, and person is heroically consecrated to this one object, the wearing of Clothes wisely and well: so that the others dress to live, he lives to dress”

Thomas Carlyle, "The Dandiacal Body", in Sartor Resartus

  • Busana: Setelan oleh Harry Halim Paris

  • Kemeja oleh Dikha Sigit

  • Aksesori: Louis Vuitton

  • Sepatu: Christian Louboutin

  • Lokasi: Nautilus Bar, Four Seasons Hotel Jakarta

Menurut Charles Beaudelaire, Dandy menekankan pada superioritas aristokrasi pikiran dengan keinginan untuk menciptakan bentuk orisinalitas pribadi.
Fakta bahwa fashion begitu fana dan terus-menerus berubah menjadi sesuatu yang baru, menjadikannya ciri sebuah modernitas. Seniman modern, pelukis atau penyair, harus mampu menyaring kekekalan dari yang hal-hal sementara.
  • Busana: Dikha Sigit

  • Sepatu: Christian Louboutin

  • Lokasi: Nautilus Bar, Four Seasons Hotel Jakarta

  • Busana: Dikha Sigit

  • Aksesori: Headpiece oleh Rinaldy A. Yunardi

  • Lokasi: Nautilus Bar, Four Seasons Hotel Jakarta

Sosok Dandy memiliki banyak hal yang bisa diintervensi secara subversif dan seringkali ironis. Sepanjang abad kedua puluh, sebuah periode pergolakan sosial yang akut telah menjadi saksi munculnya perilaku para Dandy yang intens. Maskulinitas dan hubungan antara materi dengan kelas sosial dan status telah memainkan peran penting bagi para pendatang sosial dan budaya baru, dari Noel Coward dan Cecil Beaton pada 1920-an dan 1930-an hingga penerbit Tyler Brûlé dan desainer Ozwald Boateng pada 1990-an.
Sosok Dandy menyajikan preseden busana dan perilaku yang menghadirkan perayaan keindahan dalam budaya materialisme dan aura superioritas. Dandyism memancarkan 'keindahan' seorang pria dan kenikmatan proses berpakaian sebagai sebuah ritual. Dandyism yang didorong mood street fashion akan tetap berada di tempatnya: jalanan. Di Kasino, gentlemen club, dan ruang formal lainnya, elemen-elemen Dandyism tidak hanya bertahan hidup. Dandyism excels.
  • Busana: Dikha Sigit

  • Aksesori: Headpiece oleh Rinaldy A. Yunardi

  • Sepatu: Christian Louboutin

  • Lokasi: Nautilus Bar, Four Seasons Hotel Jakarta

  • Busana: Dikha Sigit

  • Aksesori: Rinaldy A. Yunardi

  • Lokasi: Four Seasons Hotel Jakarta

Dandies have no profession other than elegance...no other status but that of cultivating the idea of beauty in their own persons....The dandy must aspire to be sublime without interruption; he must live and sleep before a mirror.

Charles Baudelaire

  • Busana: Mantel oleh Harry Halim Paris

  • Swimwear oleh Andrew Christian

  • Aksesori: Rinaldy A. Yunardi

  • Lokasi: Four Seasons Hotel Jakarta

"Detachment is the prerogative of an elite; and as the dandy is the nineteenth century's surrogate for the aristocrat in matters of culture, so Camp is the modern dandyism. Camp is the answer to the problem: how to be a dandy in the age of mass culture."

Susan Sontag

  • Busana: Mantel oleh Harry Halim Paris

  • Swimwear oleh Lalake by Mucha

  • Aksesori: Louis Vuitton

  • Lokasi: Four Seasons Hotel Jakarta