Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber Buku, Jurnal, hingga Internet

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2024 09:00 WIB
Berikut cara menulis daftar pustaka yang benar dari berbagai sumber, mulai dari buku, majalah, jurnal, koran, hingga internet.
Ilustrasi. Cara menulis daftar pustaka yang benar untuk karya tulis ilmiah. (Pixabay/condesign)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Di balik setiap karya tulis, tentu ada sumber-sumber informasi yang menjadi fondasi penulisannya. Sumber-sumber inilah yang perlu kamu masukkan ke dalam daftar pustaka.

Agar tidak salah menyusunnya, berikut penjelasan mengenai cara menulis daftar pustaka yang benar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar pustaka bukan sekedar deretan judul buku dan nama penulis. Di dalamnya, terdapat informasi penting yang menunjang kredibilitas sebuah karya tulis. Oleh sebab itu, kamu harus menyusunnya secara rapi dan terstruktur.


Apa itu daftar pustaka?

Dilansir penjelasan dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi karya Sujinah, daftar pustaka adalah sumber-sumber informasi tertulis yang digunakan dalam sebuah karya ilmiah.

ADVERTISEMENT

Dalam karya ilmiah, daftar pustaka biasanya ditulis pada bagian akhir dan memiliki halaman sendiri. Dikenal pula sebagai daftar rujukan, sumber-sumber yang tertulis di dalamnya bisa berasal dari buku, makalah, jurnal, koran, internet, dan lainnya.

Daftar pustaka ini berperan sebagai pertanggungjawaban ilmiah penulis terhadap gagasan-gagasan orang lain yang digunakan untuk memperkuat gagasan miliknya. Tidak hanya itu, kehadirannya juga penting sebagai bentuk keterbukaan penulis mengenai sumber referensinya.


Cara menulis daftar pustaka yang benar

Lantas, bagaimanakah cara menulis daftar pustaka? Tergantung pada sumber informasi yang digunakan, teknik penulisannya akan berbeda pula. Berikut beberapa teknik penulisan tersebut dilansir dari sumber yang sama.

1. Teknik penulisan secara umum

Secara umum, daftar pustaka dapat ditulis dengan memperhatikan empat poin berikut ini:

  • disajikan dengan urutan sumber secara alfabetis dan kronologis,
  • tanpa nomor urut,
  • jika penulisannya dalam dua baris, barus kedua harus menjorok ke dalam sekitar sepuluh ketukan dari margin kiri,
  • ditulis dengan spasi tunggal dan antarsumber diberi jarak yang lebih lebar.

Sementara susunan informasi di dalam kalimatnya akan berbeda tergantung pada sumber acuan, apakah berupa buku, makalah, atau sumber daring.


2. Buku sebagai sumber acuan

Apabila sumber referensi berasal dari buku, penulisannya di daftar pustaka adalah sebagai berikut:

  • nama pengarang (titik)
  • tahun terbit (titik)
  • judul buku (ditulis italic, titik)
  • kota terbit (titik dua)
  • nama penerbit (titik)

Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka berikut:

Abu-Lughod, Janet L. 1991. Before European Hegemony: The World System A.D. 1250-1350. New York: Oxford University Press
Alwi, H. et al. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi ke-8). Jakarta: Balai Pustaka
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen, Paul. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta Barat: PT Indeks.


Sebagai catatan, jika tidak tercantum nama penulis, maka nama penerbit atau lembaga penerbitan berpindah ke depan. Contohnya sebagai berikut:

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta.


3. Majalah atau jurnal sebagai sumber acuan

Apabila sumber referensi yang digunakan adalah artikel dalam sebuah majalah ataupun jurnal, maka perlu dimasukkan informasi mengenai hal tersebut. Berikut selengkapnya:

  • nama pengarang (titik)
  • tahun terbit (titik)
  • judul artikel (diapit tanda petik dua, titik)
  • nama majalah (ditulis italic dan didahului kata 'dalam', titik)
  • nomor majalah (kurung buka)
  • bulan terbit [bila ada] (koma)
  • tahun terbit yang ke berapa/nomor urut tahun terbit [bila ada] (kurung tutup, titik)
  • kota terbit (titik dua)

Lalu, jika tidak ada nama pengarang, maka nama majalah bisa berpindah ke depan. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Ardian, Irawan. 2009. "Manfaat Memahami Implementasi Bela Negara". Dalam Media Pembelajaran. 17 (Februari, X). Surabaya.

Tempo. 2000. "Kedaulatan Rakyat". 11 (Januari, IX). Jakarta.


4. Koran sebagai sumber acuan

Selanjutnya, jika sumber informasi berasal dari artikel di dalam koran, maka penulisannya adalah sebagai berikut:

  • nama pengarang (titik)
  • tahun terbit (titik)
  • judul artikel (diapit tanda petik dua, titik)
  • nama koran (ditulis italic dan didahului kata 'dalam', titik)
  • tanggal terbit (titik)
  • kota terbit (titik)

Apabila tidak ada nama pengarang, maka acuan penulisannya adalah nama koran di depan. Berikut contohnya:

Kelana Pos. 2015. "Turunnya Rasa Nasionalisme Remaja". 31 Desember. Jakarta.

Wijaya, Kusuma. 2016. "Pentingnya MKU Bermuatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Perguruan Tinggi". Dalam Jawa Pos. 10 November. Surabaya.


5. Kumpulan karangan sebagai sumber acuan

Untuk sumber referensi yang bentuknya adalah antologi atau kumpulan karangan, penulisannya adalah sebagai berikut:

  • nama pengarang (titik)
  • tahun terbit [bila ada] (titik)
  • judul artikel (diapit tanda petik dua, titik)
  • nama editor (didahului kata 'dalam' dan diakhiri (Ed.), titik)
  • tahun terbit antologi (titik)
  • judul antologi (ditulis italic, titik)
  • kota terbit (titik dua)
  • penerbit (titik)

Contoh penulisan daftar pustaka untuk antalogi adalah sebagai berikut:

Jatmiko, Budi. 2009. "Manfaat Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Guru dan Dosen untuk Meningkatkan Rasa Nasionalisme Siswa dan Mahasiswa". Dalam Sutikno, Ahmad (Ed.). 2011. Nasionalisme dalam Perspektif Pendidikan. Jakarta: Bala Dewa.

Lalu, apabila tidak tercantum nama editor, maka nama penerbit bisa menggantikan posisinya, diikuti dengan komponen lainnya.


6. Internet sebagai sumber acuan

Bagaimana jika sumber informasi yang digunakan adalah artikel daring? Kalau begitu, kamu bisa menulisnya dengan urutan berikut:

  • nama pengarang (titik)
  • tahun (titik)
  • judul artikel (diapit tanda petik dua, titik)
  • nama jurnal (italic) dengan keterangan dalam kurung online
  • volume dan nomor
  • alamat situs (didahului kata 'dalam', titik)
  • tanggal pengaksesan/pengunduhan (titik)

Perhatikan contoh penulisan berikut.

Beath, O. A. 1995. Selenium and Other Toxic Minerals in Vegetation. Jurnal Ilmu Kesehatan (online), vol. 2, No. 5 (https://www.kes.ac.id/, diakses 25 Desember 2007).

Umar, Sunadi. 2024. Menulis Daftar Pusaka yang Tepat. www.contohsurat.com. Diakses pada 18 Maret 2016.

Apabila dalam artikel tidak tercantum nama penulis, maka alamat situs bisa ditulis di awal, diikuti dengan komponen lainnya. Contohnya sebagai berikut:

www.onyrahayu.blogspot.com. 2016. "Nasionalisme dalam Bahasa dan Sastra Indonesia". 30 Maret.

Demikian penjelasan lengkap mengenai cara menulis daftar pustaka yang benar. Semoga bermanfaat.

(han/fef)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER