ANALISIS

Bisakah RI Setop Impor BBM Seperti Janji Prabowo?

tim | CNN Indonesia
Rabu, 29 Nov 2023 07:01 WIB
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto berjanji akan menyetop impor BBM jika menang di Pilpres 2024. Mampukah Indonesia melakukannya?
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto berjanji akan menyetop impor BBM jika menang di Pilpres 2024. Ilustrasi. (iStock/bomboman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto berjanji akan menyetop impor BBM jika memenangkan Pilpres 2024.

Indonesia dijanjikan menjadi satu-satunya negara di dunia yang 100 persen memakai bahan bakar berenergi hijau. Prabowo tampak sangat yakin dengan gagasan biofuel tersebut.

"Kita tidak akan impor BBM lagi saudara-saudara sekalian. Dari kelapa sawit, jagung, dan dari tebu," kata Prabowo dalam acara Dialog Publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harapan swasembada energi hingga pangan memang menjadi bagian dari janji Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENT

Direktur Kajian Agraria Center of Economic and Law Studies (Celios) MHD Zakiul Fikri mengatakan Indonesia saat ini sudah menjadi negara ketiga dengan konsumsi bahan bakar nabati (BBN) terbesar di dunia.

Fikri menyebut ada 98 ribu barel per hari bahan bakar hijau yang harus diamankan Indonesia. Meski begitu, kebutuhan ini masih kalah jauh dari Amerika Serikat sebanyak 558 ribu barel per hari dan Brasil sejumlah 418 ribu barel per hari.

Ia lantas menilai ada benang merah antara mengejar target produksi BBN dengan program food estate. Terlebih, Kementerian Pertahanan pimpinan Prabowo menjadi salah satu yang dipercaya Presiden Joko Widodo mengelola program lumbung pangan tersebut.

"Tapi, proyek tersebut mendapat berbagai kritikan dari akademisi dan organisasi masyarakat sipil karena kurangnya kerangka regulasi yang adil dan proses pembangunan proyek yang berpihak pada masyarakat rentan di akar rumput, misalnya masyarakat adat," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/11) soal 'dosa' food estate.

"Selain itu, program tersebut juga dilaksanakan dengan tidak mempertimbangkan kaidah-kaidah lingkungan yang baik. Belum lagi, soal gagal panen dan kelembagaan, seperti eksistensi perusahaan pengelola. Jadi, mengingat rapuhnya infrastruktur yang ada saat ini, maka pemenuhan bahan bakar melalui BBN masih jauh panggang dari api," sambung Fikri.

Terlepas dari dugaan keterkaitan menyetop impor BBM dengan melanjutkan 'dosa' food estate, Pengamat Energi Universitas Padjadjaran (Unpad) Yayan Satyakti menyebut janji Prabowo ini tak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, supply minyak dan gas Indonesia jauh lebih kecil ketimbang demand.

Ia mengatakan lifting migas Indonesia sekarang hanya ada di level 400 ribu-550 ribu barel per hari. Di lain sisi, kebutuhan bahan bakar Indonesia setidaknya mencapai 1,2 juta barel per hari.

"Tidak semudah itu, penyiapan pasar dan ekosistem industri pasar biofuel termasuk regulasi ekosistem industri mungkin memakan waktu 5 tahun-10 tahun. Hal ini tidak mudah," jelas Yayan.

Akan tetapi, ia punya sejumlah saran untuk Prabowo jika kukuh dengan janji swasembada energi tersebut. Pada tiga tahun pertama, Yayan menyarankan Prabowo-Gibran membangun infrastruktur kilang biofuel, seperti fatty acid methyl ester (FAME) yang dijadikan campuran biosolar.

Yayan memperkirakan butuh 3 hingga 5 kali lipat tambahan kilang minyak dari jumlah eksisting sekarang. Kendati, ia menyarankan ini tetap harus dilakukan secara perlahan dan masif.

Senada, Rektor Institut Teknologi PLN Iwa Garniwa mengatakan Indonesia sekarang saja masih kesulitan memenuhi 30 persen minyak nabati. Oleh karena itu, ia menegaskan ekosistem biofuel perlu dibangun terlebih dahulu sebelum menyetop impor BBM.

Menurut Iwa, perlu waktu sedikitnya lima tahun untuk membentuk ekosistem hingga rantai pasok biofuel. Dengan catatan, pemerintah harus konsisten dan berkomitmen kuat membangun infrastruktur hingga regulasinya.

"Jangan terlalu ambisius. Lakukan secara bertahap dan tentunya hampir tidak mungkin setop (impor BBM) sama sekali dalam lima tahun ini. Kuncinya hanya komitmen dengan regulasi yang kuat diiringi konsisten," saran Iwa.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Potensi 'Dosa' Baru Merusak Lingkungan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER