Pemerintah Amerika Serikat mengaku sempat was-was terkait ancaman Perang Dunia III, usai helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan jatuh pekan lalu.
Sementara itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku mendapat surat dari Presiden China Xi Jinping, yang berisi "curhat" Xi soal arah masa depan China.
Berikut ini rangkumannya dalam Kilas Internasional Senin, (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muncul kekhawatiran ancaman Perang Dunia Ketiga usai Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam insiden kecelakaan helikopter pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Ada ketakutan Iran akan menuduh Amerika Serikat dan Israel, yang telah menyabotase helikopter nahas tersebut.
"Untuk sementara waktu, bukan pertanyaan gila untuk mempertanyakan 'Apakah ini cara Perang Dunia Ketiga dimulai," kata salah satu pejabat AS.
Narasi ini juga ramai dibincangkan di media sosial, bahkan sempat trending di Indonesia dengan kata kunci "Iran" dan "WWIII".
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, kembali meluncurkan roket-roket ke Tel Aviv, sebagai tindakan balasan kepada Israel atas pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza.
Mengutip dari Al Jazeera, setidaknya ada delapan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke pusat Israel, termasuk Tel Aviv.
Dalam pernyataannya yang disiarkan lewat saluran pesan Telegram pada Minggu (26/5), Brigade Al-Qassam menyatakan roket-roket yang diluncurkan itu sebagai sebuah balasan terhadap, "Aksi pembantaian zionis terhadap warga sipil [Palestina]."
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan dia mendapat surat dari Presiden China Xi Jinping.
Pernyataan itu terungkap saat Megawati menyampaikan pidato di penutupan rapat kerja nasional (Rakernas) V, Minggu (26/5). Di pidato itu, dia menyinggung soal arah Indonesia di masa depan dan membandingkan dengan China.
"Ini kelihatan ndak ada konsep seperti RRC, Republik Rakyat Tiongkok. [Presiden China] Xi Jinping sudah disuruh bikin visi misi 100 tahun," kata Mega.
Mega lanjut bercerita, "Terakhir beliau kirim surat kepada saya sudah disuruh lagi untuk bikin 100 tahun lagi. Berarti yang namanya RRC itu sudah punya loh 200 tahun, arah [masa depan China]."
Dia juga menyatakan kekaguman dengan konsep pemimpin China yang sudah jelas untuk negaranya.
(tim/dna)