Upin & Ipin Gambaran Malaysia Negara Melayu dengan Beragam Etnis

CNN Indonesia
Minggu, 30 Jun 2024 11:50 WIB
Film Upin & Ipin menggambarkan Malaysia sebagai negara multietnis. (dok. Les' Copaque Production via YouTube)
Jakarta, CNN Indonesia --

Serial kartun Upin & Ipin dianggap sebagai penegas citra multietnis yang ada di Negeri Jiran Malaysia. Tontonan itutelah lama menjadi salah satu acara kartun favorit anak-anak di Indonesia.

Cerita Upin & Ipin kebanyakan berpusat pada aktivitas anak-anak sehari-hari yakni sekolah dan bermain bersama teman-temannya. Kartun itu menceritakan kisah dua anak kembar yatim piatu yang hidup di kota kecil di Malaysia bersama nenek dan kakaknya.

Jalan cerita dari kartun itu juga menampilkan sederet tokoh pendukung seperti teman-teman Upin & Ipin dan tetangga mereka yang berasal dari berbagai macam etnis.

Secara tidak langsung menggambarkan kehidupan warga Malaysia yang tak hanya diisi oleh bangsa Melayu, tapi juga beberapa etnis ainnya.

Berdasarkan jurnal karya Endy Saputro yang bertajuk "Upin & Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan Dekomodifikasi New Media," menggarisbawahi serial Upin-Ipin sebagai aspek new media untuk mengenalkan konsep multikultural ke publik.

New media adalah istilah umum untuk menggambarkan proses penyampaian informasi melalui media digital, salah satunya seperti serial kartun.

Lewat jurnal itu, peneliti menyebutkan Upin-Ipin menjadi salah satu cara bagi pemerintah Malaysia untuk mengenalkan budaya negara tersebut.

Pemerintah Malaysia juga menggaet sejumlah studio produksi media di Malaysia untuk menggarap animasi lokal guna mengenalkan budaya Malaysia lebih dalam.

Pengamat budaya dari Universitas Diponegoro, Rifka Pratama, menyebut serial Upin-Ipin bertujuan untuk menjalin komunikasi lintas budaya.

"Saya kira benar bahwa serial/film Upin Ipin termasuk upaya untuk membangun dan menguatkan citra Malaysia sebagai negara multietnis. Dalam hal ini, serial Upin Ipin masuk sebagai salah unsur nation branding Malaysia," ungkap Pratama kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/6).

Selain itu, mayoritas penduduk Malaysia yang berasal dari etnis Melayu tak merasa keberatan hidup berdampingan dengan kaum pendatang atau imigran dari beragam etnis.

Lewat keberagaman itu kemudian diterjemahkan dalam bentuk animasi Upin-Ipin sebagai alat pengenalan multietnis di Malaysia.

(can/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
BACA JUGA
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK