Sandiaga Respons Politikus Senior PPP Soal Desakan Elite Mundur

tim | CNN Indonesia
Senin, 17 Jun 2024 02:08 WIB
Ilustrasi. Sandiaga Uno merespons desakan Zainut Tauhid, politisi senior PPP, agar para elite mengundurkan diri dari jabatan setelah partai berlambang ka'bah itu gagal lolos ke Senayan. (Foto: CNN Indonesia/ Khaira Ummah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP Sandiaga Uno merespons desakan Zainut Tauhid, politisi senior partai berlambang ka'bah itu, agar para elite mengundurkan diri dari jabatan setelah PPP gagal lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.

Sandiaga mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf karena gagal membawa PPP lolos ke DPR RI.

"Sudah menyampaikan maaf saya dan kebetulan juga sudah tidak diberi tugas lagi di Bappilu dan sudah dievaluasi. Saya sudah memberikan kontribusi, tapi memang kontribusinya kurang maksimal saya mohon maaf," kata Sandiaga di Kawasan Jakarta Selatan, Minggu (16/6).

Sandiaga mengatakan perlu ada evaluasi dan konsolidasi menyeluruh di internal PPP imbas gagal melenggang ke Senayan. Namun, Ia mengingatkan seluruh kader PPP agar jangan sampai terpecah.

Menurutnya persatuan seluruh kader PPP penting dalam menghadapi kontestasi politik ke depan terutama Pemilu 2029.

"Nah ini perlu kita perbaiki ke depan perlu kita konsolidasi, tapi kuncinya jangan sampai terpecah. Jangan sampai kita memicu konflik yang berkelanjutan," ujar Sandiaga.

"Kita saatnya bersatu kontestasi demokrasi tidak lama lagi, mungkin 2029 itu keliatan 5 tahun tapi sebetulnya dekat sekali jadi sudah saatnya kita juga berkonsolidasi menyatukan pendapat," sambungnya.

Sandiaga pun menilai pencopotan dirinya dari jabatan Ketua Bappilu PPP sebagai bentuk evaluasi atas kegagalan dirinya dalam membawa PPP lolos dari parlemen.

Ia pun mengaku menerima hal itu sebagai konsekuensi atas kinerja yang dilakukan belum maksimal.

"Saya bacanya juga di media karena belum pernah dapat pemberitahuan secara langsung. Kalau saya lihat sih Bappilu yang saya pimpin belum berhasil gitu kan, dan kalau memang dievaluasi dan tidak pantas untuk diteruskan ya saya bisa menerimanya itu," ujarnya.

Sebelumnya, politisi senior PPP Zainut Tauhid Sa'adi mengaku prihatin karena suara PPP dalam pemilihan umum 2024 tidak mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen.

Atas kondisi itu, Zainut meminta elite meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatan.

"Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP yang tidak lolos PT dalam Pemilu 2024," kata Zainut dalam keterangannya.

"Menurut saya hal ini merupakan musibah besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan istikamah (konsisten) memberikan kepercayaan kepada PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya," imbuhnya.

Zainut menilai akan lebih bijak elite tertinggi partai meminta maaf sambil mengundurkan diri dari jabatannya.

"Akan lebih bijak jika permohonan maaf itu disertai dengan pernyataan pengunduran diri elit tertinggi partai dari jabatannya secara ikhlas dan legowo," jelas dia.

PPP tak mampu lolos ke DPR pada Pemilu Serentak 2024. Mereka hanya memperoleh 5.878.777 suara atau 3,87 persen suara sah nasional.

Perlu minimal 4 persen untuk masuk dalam penghitungan jatah kursi di DPR. Mardiono dkk sempat mengajukan gugatan atas hasil pemilu itu.

Mereka mendaftarkan 24 gugatan untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD. Hanya 6 gugatan yang maju ke tahap pembuktian.

Satu di antaranya adalah gugatan pileg DPR. Namun, gugatan itu pun ditolak MK setelah pembuktian.

(mab/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
BACA JUGA
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK